Istilah
sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa
sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti
kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka
seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi
sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan
nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat
manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh
tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat
yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut UU Pokok
Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi
kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan
hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Lebih dalam, ada empat komponen penting
yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat. Satu dan yang lainnya
tidak dapat dipisahkan.
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting
dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan
kulit bersih, mata bersinar, massa otot bagus, nafas tidak bau, nafsu
makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh
berjalan normal.
2. Sehat Mental
Pepatah kuno mengatakan “Jiwa yang sehat
terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”. Atribut
seorang insan yang memiliki mental sehat yang antara lain merasa puas
pada dirinya, tidak menyesal dan kasihan berlebihan pada dirinya
sendiri, gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda
konflik kejiwaan.
Mental sehat berarti dapat bergaul dengan
baik. Dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah.
Mempunyai rasa pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan serta emosi
orang lain.
Mental sehat berarti dapat mengontrol
diri sendiri. Tidak mudah emosi serta tidak mudah takut tanpa alasan,
benci atau cemburu serta dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah
dengan bijak dan hati-hati.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di
setiap tempat atau negara atau daerah sulit diukur dan sangat tergantung
pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat.
Dalam arti yang lebih jauh, kesejahteraan sosial adalah suasana
kehidupan berupa perasaan aman, damai terpenuhi atau cukup pangan,
sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat
hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta
masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan
pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Spiritual di sini tidak diartikan sebagai
sesuatu yang berbau agama. Sehat spiritual ditandai dengan kemampuan
seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi
penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari
suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi,
mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada
akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
Keempat komponen ini dikenal sebagai
sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” Itulah pengertian
sehat, bila salah satu aspek saja tidak terpenuhi, maka belum bisa
dimakukkan dalam kategori ‘sehat’. Jadi orang yang tidak sakit belum
tentu sehat. Harus ditilik lebih jauh apakah aspek-aspek sehat tadi
terpenuhi atau tidak.
Sumber :
http://zainal-a--fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35770-Kesehatan-Pengertian%20Sehat.html
http://kesehatan.maxsnews.com/2012/09/definisi-sehat/